Dan Sophie pun Bertanya

06Jul
2010
English | Indonesia

Sophie adalah nama yang diberikan Jostein Gaarder untuk tokoh utama dalam novel filsafat yang ditulisnya, Sohpie’s World. Dalam novel tersebut, Sophie berperan sebagai seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahun yang secara tidak sengaja bersentuhan dengan pemikiran-pemikiran filosofis setelah mendapat sebuah surat misterius berisikan satu pertanyaan: “Siapakah Kamu?”

Saya tidak akan mengulas lebih jauh petualangan-petualangan filosofis Sophie dalam novel tersebut. Di sini saya akan mengambil Sophie sebagai simbol kepolosan sekaligus kegairahan ketika berhadapan dengan dunia barunya yang mengasyikkan, yakni blogging.


Saya mengibaratkan Sophie sebagai seorang blogger yang benar-benar polos dan tidak berpengalaman sama sekali. Namun, dengan kepolosannya itu dia mulai mempertanyakan hal-hal yang menurutnya membingungkan ketika hendak berkarir di blogosphere.
Dan Sophie pun bertanya:
  1. Apa itu blog?
  2. Bagaimana saya mengetahui bahwa sesuatu itu blog?
  3. Haruskah aku ngeblog?
  4. Untuk apa aku ngeblog?
  5. Salahkah kalau aku tidak ngeblog?
  6. Bagaimana seharusnya aku ngeblog?
  7. Apa ukuran yang digunakan untuk menilai bahwa sebuah blog bagus dan yang lain jelek?
  8. Siapa yang punya wewenang untuk memberi penilaian tersebut?
  9. Apa dasar-dasar rasional sehingga mereka bisa mengklaim wewenang tersebut?
  10. Adakah institusi, lembaga, atau orang yang punya wewenang membuat aturan dalam blogging? Kalau ada, sejauh mana wewenang mereka serta dasar-dasar rasional apakah yang bisa membenarkan klaim wewenang mereka dalam membuat aturan blogging tersebut?
  11. Salahkah jika aku menolak wewenang mereka?
  12. Bolehkah aku membuat aturan sendiri ketika ngeblog?
  13. Bolehkah aku membuat konsep sendiri tentang apa yang disebut indah dan baik ketika ngeblog?
  14. Haruskah aku jadi orang lain dulu untuk mengetahui bahwa cara aku ngeblog itu salah?
  15. Tidak bolehkah aku menilai blogku sendiri dengan takaran yang aku buat sendiri?
  16. Bolehkah aku menjustifikasi cara orang lain ngeblog sebagai tidak indah dan tidak baik dengan konsep keindahan dan kebaikan yang kubuat sendiri?
  17. Haruskah aku memuaskan semua keinginan orang ketika ngeblog?
  18. Bagaimanakah cara ngeblog yang baik dan benar?
  19. Apa ukuran baik dan benar dalam ngeblog itu?
  20. Salahkah ketika aku ngeblog tidak sesuai dengan cara yang baik dan benar tersebut?

Di akhir pergulatan pemikirannya tersebut, terdengar Sophie
berkali-kali berteriak,
“Eureka! Eureka! Eureka! Aku bukan Plato!”
“Eureka! Eureka! Eureka! Aku bukan Plato!”
“Aku adalah burung!”
“Aku ingin seperti burung!”
“Tralala trilili…senangnya hati ini!”

Sesaat kemudian tampak kegembiraan menghiasai wajahnya.

© Some rights reserved. Jabarview.com - Jurnal online Anis Fahrunisa
Dan Sophie pun Bertanya
Special thank to Anis Fahrunisa, my best friend from Jabarview.com yang telah memberikan lisensi penuh atas tulisannya Dan Sophie pun Bertanya sehingga aku bisa posting di dindingcoret.com